Dari diskusi milis ICB moga bermanfaat :
ada tip and trik gak ya untuk memilih coax kabel yang bagus, (sejenis RG8), kemudian gimana cara mach line coax pada suatu frekuensi misal 143.550Mhz, bisa dihitung gak ya mach impedansinya dari panjang kabelnya yang digunakan, soalnya ada teman yang mach antena pake potong-potong kabel, sampe habis -+ 5meter, dari panjang sebelumnya
mohon bantuannya dan pencerahannya
salam jefri_,_._,___
----------------------------------------------------------------------------
Mungkin ini sharing aja, tolong dikoreksi jika saya salah
(CMIIW).
Kabel jenis RG8 yang bagus antara lain Merk Belden seri
9913, 9914.
Merk Times LMR400/ LR400, D8, Belden Ericsson RG8 dll.
Inner tunggal (solid), serabut rapat).
Untuk ngitung panjang kabel harus dikeetahui dulu Velocity
Factor masing-masing kabel, misalnya 9913=84% (lihat di
site nya Belden).
Untuk Freq 143.55 Mhz rumusnya >> 300/143,55*0,84/2 >>=
87,77cm (setengah Lambda).
Kalikan dengan angka ganjil sehingga panjang nya sesuai
dengan kabel yang ada.
misalnya kabel yang ada 30 meter, maka 30/0,8777=34 maka
ganjil terdekat adalah 33.
potong kabel pada panjang 87,77cm*33=28,96 cm.
selamat mencoba.
sekali lagi jika salah mohon maaf.
soel
————–------------------------------------------------------------------
Ass,
Mungkin ini bisa membantu, saya kalo ngematch kabel koax, cara nya
kurang lebih begini :
Kita siapkan dummy load 50 Ohm yang wattnya agak gede ( sesuai atau
diatas max pancaran Transmitter), lalu kita bagi pancarannya dengan
memakai conector “T” yang satu ke kabel koax, yang satu lagi ke
Dummy-load sementara yang ujung satu lagi ke Transmitter tentunya
sebelum masuk ke Transmitter kita pasang SWR meter, panjang kabel
dimana kita mau maen juga ada hitung**annya ( nah tuh mas Samsul
Hady Hanafi dah ngejelasinnya ), nah setelah semua terangkai, ingat
ujung kabel koax yang panjangnya sekian meter itu biarkan tampa
dipasang konector dan jangan digulung, biarkan tergeletak menjulur,
lalu coba hidupkan Transmitter pada Freq. yang kita inginkan,
selanjutnya silahkan pencet PTT TRX, kalo SWRnya tinggi potong tuh
ujung kabel koax, cari sampai SWR terkecil, memotongnya jangan
terlalu panjang cukup 3-5 cm saja, kalo sudah diketemukan SWR
terkecil itulah impedansi kabel yang lebih kurangnya 50 Ohm pada
frek transmit yang kita bekerja.
Ini adalah cara yang lajim dan tradisional kami pake di kantor
sewaktu kami bertuga di Banda Aceh dulu sewaktu komunikasi telegram
( morse ) masih memakai HF ( gak make rumus karena kabel koax lokal
gak ada yang standart )
Untuk tahap memasang antenna juga ada tahap**an nya memang agak
lama dan ribet tapi hasilnya barangkali bisa agak lebih baik dari
yang laen, tapi nanti aja kita sambung lagi yah…..
Maaf kalo ini kesannya agak menggurui,
——----------------------------------------------------------------------------------
Mungkin cara ini pun bisa jadi acuan :
Nah untuk menentukan panjang Feeder Antena ( Coaxial ) adalah
sebagai
berikut :
I. Tentukan dahulu kira-kira berapa panjang Feeder Antena (Coaxial)
dari Pesawat anda hingga ke connector antenna diatas tower/tiang
antenna di tempat anda ( katakanlah kurang lebih 12 s/d 14 mtr ).
II. Setelah itu hitung panjang Feeder Antenna (Coaxial)
sesungguhnya,
dengan menggunakan rumus sbb. :
n = 5/8 x lamda
dimana untuk mencari “lamda” adalah sbb. :
11,811/freq (tx) x 2541
III. Maka panjang Feeder Antenna (Coaxial) sesungguhnya adalah :
3 x n atau 5 x n …dan seterusnya, dimana 3, 5
atau 7 dst. adalh angka ganjil.
Contoh :
Panjang Feeder dari TRX ke antenna ditiang, kurang lebih 13 mtr.
Frekuensi TRX adalah : 143.255 Mhz.
Maka panjang Feeder antenna (coaxial) sesungguhnya adalah :
l = 11,811/143,255 x 2541 = 209,4988
n = 5/8 x 209,4988 = 130,9368
130,9368 / 100 = 1,3094
L feeder adalah : 1,3094 x 13 mtr = 17,0218 mtr.
Bila terlalu panjang : 1,3094 x 11 mtr = 14,4030 mtr
Masih terlalu panjang : 1,3094 x 9 mtr = 11,7843 mtr
Hal ini juga berlaku untuk Band HF.
Gimana …. ? pusing juga yah…..?
dan maaf juga kalo salah, Kang Cholis ( JZ10CHV )di Bandung, tulung
dong di dikoreksi……
Tengkiu
----------------------------------------------------------------
apa cara Frekuensi itu beresonansi di kabel sama persis dengan antena ? sehingga rumus elektrikalnya sama dengan antena,
Semakin panjang kabel seharusnya yg naik adalah faktor loss , jika relekted besar yg menaikan nilai swr bukankah itu problem antenna bukan problem pada kabel, bukankah pada kabel ada yg namanya skin efek ,yaitu jika kabel kita potong tepat pada sinus tertinggi maka di SWR meter akan menunjukkan SWR tinggi, sehingga kabel kita potong , jika kita potong tepat pada sinus terendah maka swr akan rendah, begitu seterusnya jika kabel kita potong potong polanya akan mengikuti gelombang sinus ini yg disebut skin efek yg rumus posisi sinus terendah & tertingginya di email oleh om Yogi
Untuk mencari nilai SWR terendah ,bukankah lebih baik menyesuaikan panjang fisik antenna terhadap frekuensi kerjanya dari pada ditipu oleh yg namanya skin efek yg mengharuskan memotong motong kabel, sehingga berapa pun panjang kabel anda tetap bisa membuat antenna dengan SWR terendah,hubungannya kabel pada transmision line hanya lossis atau efisien
Mohon maaf jika kurang sependapat ,dan tolong koreksinya
salam
-------------------------------------------------------------------------------------
JZ10FNM nggak salah juga, tambahan dari temen saya, bahwa
untuk antenna jenis tertentu macam Telex hygain (v2R)
memotong motong kabel atau ngitung panjang kabel tidak
efektif, (efektifnya manjang dan mendekin antenna) .
namun akan sangat berpengaruh jika yang dipasang adalah
antenna yagi array.
this is our webblog station club 835 with tx output 148.350 MHZ and rx input 151.850 mhz or duplex + 350. tx with flexipone: (031)81740185
Rabu, 11 Maret 2009
berita lain dari detiknet / detik dot net
Ngebrik Lewat HT Terdengar di Ponsel
Ardhi Suryadhi -
Jakarta - Radio dua arah handy-talkie (HT) identik dengan teknologi kuno dibandingkan ponsel. Namun kini ngebrik lewat HT juga bisa nyambung ke ponsel.Hal itu bisa dilakukan dengan menerapkan teknologi dari Cisco Systems yang bernama IPICS,
singkatan dari IP Interoperability Collaboration System 2.0.
IPICS mengintegrasikan perangkat HT, PSTN (telepon tetap), ponsel, IP Phone (VoIP), serta komputer dalam satu jaringan berbasis internet. Menurut Irfan Setiaputra, Managing Director Cisco Systems Indonesia, solusi ini dikembangkan karena melihat posisi HT yang tidak bisa dibuang dan tergantikan oleh perangkat lain. "Namun persoalannya, HT sulit berkomunikasi dengan perangkat seperti ponsel dan lainnya," ujar Irfan saat konferensi pers CIsco di Hotel ShangriLa, Jakarta, Rabu (4/4/2007). Selama ini HT hanya digunakan untuk berkomunikasi pada frekuensi yang sama dan dengan cakupan yang terbatas. Irfan berharap dengan ini keterbatasan itu dapat dihilangkan.
Sekilas Cara Kerja IPICSSolusi IPICS terdiri dari piranti lunak dan perangkat keras (server IPICS).
Server tersebut kemudian disambungkan ke router yang menuju koneksi internet. Perangkat HT kemudian berkomunikasi dengan server melalui frekuensi seperti biasa. Server itu yang kemudian bisa menyambungkan HT dengan jalur telekomunikasi lain. Semua komunikasi HT via IPICS beroperasi layaknya menggunakan HT, artinya untuk berbicara harus bergantian dengan menekan tombol tertentu. Untuk komunikasi dengan ponsel atau telepon tetap harus diawali oleh ponsel atau telepon tetap,
kemudian tombol 1 dan 2 pada ponsel atau telepon akan berfungsi sebagai tombol bicara dan mendengarkan. Soal biaya, untuk panggilan ke jalur ponsel atau telepon tetap dikenakan biaya normal, termasuk biaya pulsa lokal atau interlokal.
Sedangkan untuk panggilan dari HT ke komputer atau telepon Voice over Internet Protocol (VoIP) tidak akan dikenai biaya tambahan. Tak MurahUntuk bisa mengimplementasikan IPICS, perusahaan atau institusi perlu merogok kocek cukup dalam. Sebagai gambaran,
untuk satu solusi standar IPICS membutuhkan biaya US$ 55.000, termasuk semua perangkat yang dibutuhkan dan piranti lunaknya. Menurut Irfan, Cisco adalah yang pertama untuk menghadirkan teknologi seperti ini. Budi Santoso Sutanto, Cross Industry Director Cisco Systems Indonesia, mengatakan teknologi ini cocok untuk sektor pemerintahan seperti Kepolisian dan Militer, serta industri pertambangan dan perminyakan. Pasalnya, ujar Budi, pekerjaan keseharian mereka mencakup area yang sangat luas dan membutuhkan jalur komunikasi dengan perangkat apapun.
jadi perkembangan dunia brek-breakan semakin pesat yah
Ardhi Suryadhi -
Jakarta - Radio dua arah handy-talkie (HT) identik dengan teknologi kuno dibandingkan ponsel. Namun kini ngebrik lewat HT juga bisa nyambung ke ponsel.Hal itu bisa dilakukan dengan menerapkan teknologi dari Cisco Systems yang bernama IPICS,
singkatan dari IP Interoperability Collaboration System 2.0.
IPICS mengintegrasikan perangkat HT, PSTN (telepon tetap), ponsel, IP Phone (VoIP), serta komputer dalam satu jaringan berbasis internet. Menurut Irfan Setiaputra, Managing Director Cisco Systems Indonesia, solusi ini dikembangkan karena melihat posisi HT yang tidak bisa dibuang dan tergantikan oleh perangkat lain. "Namun persoalannya, HT sulit berkomunikasi dengan perangkat seperti ponsel dan lainnya," ujar Irfan saat konferensi pers CIsco di Hotel ShangriLa, Jakarta, Rabu (4/4/2007). Selama ini HT hanya digunakan untuk berkomunikasi pada frekuensi yang sama dan dengan cakupan yang terbatas. Irfan berharap dengan ini keterbatasan itu dapat dihilangkan.
Sekilas Cara Kerja IPICSSolusi IPICS terdiri dari piranti lunak dan perangkat keras (server IPICS).
Server tersebut kemudian disambungkan ke router yang menuju koneksi internet. Perangkat HT kemudian berkomunikasi dengan server melalui frekuensi seperti biasa. Server itu yang kemudian bisa menyambungkan HT dengan jalur telekomunikasi lain. Semua komunikasi HT via IPICS beroperasi layaknya menggunakan HT, artinya untuk berbicara harus bergantian dengan menekan tombol tertentu. Untuk komunikasi dengan ponsel atau telepon tetap harus diawali oleh ponsel atau telepon tetap,
kemudian tombol 1 dan 2 pada ponsel atau telepon akan berfungsi sebagai tombol bicara dan mendengarkan. Soal biaya, untuk panggilan ke jalur ponsel atau telepon tetap dikenakan biaya normal, termasuk biaya pulsa lokal atau interlokal.
Sedangkan untuk panggilan dari HT ke komputer atau telepon Voice over Internet Protocol (VoIP) tidak akan dikenai biaya tambahan. Tak MurahUntuk bisa mengimplementasikan IPICS, perusahaan atau institusi perlu merogok kocek cukup dalam. Sebagai gambaran,
untuk satu solusi standar IPICS membutuhkan biaya US$ 55.000, termasuk semua perangkat yang dibutuhkan dan piranti lunaknya. Menurut Irfan, Cisco adalah yang pertama untuk menghadirkan teknologi seperti ini. Budi Santoso Sutanto, Cross Industry Director Cisco Systems Indonesia, mengatakan teknologi ini cocok untuk sektor pemerintahan seperti Kepolisian dan Militer, serta industri pertambangan dan perminyakan. Pasalnya, ujar Budi, pekerjaan keseharian mereka mencakup area yang sangat luas dan membutuhkan jalur komunikasi dengan perangkat apapun.
jadi perkembangan dunia brek-breakan semakin pesat yah
kumpulan IDE ngebrik
just ide saja ,...bisa di pakai untuk anak2 nih ,jadi bukan motor saja yang bisa terinstall rakom.BMX pun bisa di gunakan ,...hanya menggunakan Ht bisa deh masuk fasilitas *835 *sambil keliling perumahan ,...boleh di coba nih..
menggunakan HT
xtra mic ,...tergantung dari kreatifitas kita masing2 yah..
antenna larsen terpasan di belakang ,....
silahkan mencoba ide ini...
author "honda tiger club"
Selasa, 10 Maret 2009
just another pict for fun and another day ...
Live another day
Climb a little higherFind another reason to stay
Ashes in your handsMercy in your eyesIf you're
searching for a silent sky...
You won't find it hereLook another wayYou won't find it hereSo die another day
The coldness of his wordsThe message in his silence,
'Face the candle to the wind...
'This distance in my voiceIsn't leaving you a choiceSo if you're looking for a time to run away...
You won't find it hereLook another way
You won't find it hereSo try another day
They took pictures of our dreamsRan to hide behind the stairsAnd said maybe when it's right for you,
they'll fallBut if they don't come downResist the need to pull them inAnd throw them awayBetter to save the mysteryThan surrender to the secretYou won't find it hereLook another wayYou won't find it hereSo try another day
they'll fallBut if they don't come downResist the need to pull them inAnd throw them awayBetter to save the mysteryThan surrender to the secretYou won't find it hereLook another wayYou won't find it hereSo try another day
John Petrucci
Langganan:
Postingan (Atom)