Hmm .. saat ini sedang di akhir musim penghujan, musim dimana banyak musuh bebuyutan kita dan sering menampakkan kesadisannya.
tidak pandang siapa dan bagaimana musuh yang dihadapinya, kalau dia menyerang, semuanya bisa hancur bahkan nyawa bisa meregang. Sebagus apapun konfigurasi grounding yang dibuat, sehebat apapun alat yang dibeli, tetapi tidak ada yang menjamin akan selamat dari amukan si musuh bebuyutan ini,
ya…itulah dia si
Gundala Putra Petir.Saya pernah membaca sebuah cerita dari rekan-rekan amatir bahwa beliau sudah mengkonfigurasi peralatannya sedemikian rupa sehingga dirasa aman dari amukan si gundala ini. Tetapi, ketika hujan lebat tiba dan si gundala menyambar ke sana kemari, akhirnya singgah juga ke stasiun rekan amatir tersebut melewati antenna yang menjulang ke langit di atas rumahnya. Semua equipment yang terhubung ke kabel antenna tersebut hangus, bahkan kabel RG-8 yang segede jempol orang dewasa-pun leleh dibuatnya. Beruntung, radio klasik miliknya yang berharga mahal tidak tersambung dengan kabel antenna satupun. Dan beruntung pula, saat itu terjadi rekan tadi agak jauh duduknya dari stasiun radionya, sehingga korban nyawa terhindarkan…( bukan begitu Abah Otong hehehe ).
Betul memang, tidak ada sebuah alat pengamanpun yang mampu memberikan jaminan 100% aman dari amukan si petir ini, satu-satunya jalan yang paling aman tatkala hujan turun adalah melepaskan semua koneksi ke antenna dan juga melepaskan sambungan listrik dari colokan PLN. Atau dengan kata lain, silahkan istirahat dulu selama hujan turun. Itulah cara yang paling aman untuk menghindari kekejaman si gundala putra petir. Walaupun memang, ada daerah-daerah tertentu yang mempunyai kecenderungan tingkat medan magnetik petir yang tinggi dan ada yang rendah. Kalau kebetulan mempunyai tingkat medan magnetik petir yang tinggi, maka akan selamanya daerah tersebut dikatakan rawan terhadap petir dan cara-cara di atas adalah cara yang paling aman dan murah.
Nah bagaimana dengan Repeater 148.350mhz ? yang selalu on di kala hujan sederas apapun. pasti sang teknisi sudah mempersiapkan hal tersebut yah,atau emang unit cadangan repeater yang banyak saat tersambar petir langsung terjadi pergantian pemain ( kayak main bola aja yah ).
Musim penghujan hampir usai, artinya si gundala sang putra petir juga akan kehabisan cara untuk melancarkan serangannya, tapi bukan berarti kami - para breaker– aman dari musuh-musuhnya. Begitu musim kemarau mulai seperti sekarang ini, musuh-musuh kejam lainnya siap melancarkan serangannya.
Layangan..walaupun hal yang satu ini tidak begitu dominant namun tidak bisa pungkiri bahwa layangan menjadi musuh antenna kita hehe terutama yang memiliki pancang antenna yang tinggi hingga 12 meter lebih ,..hayo siapa yah yang pernah kejadian antenna nya kena layangan ,hingga ada sebagian sirip nya yang patah atau putus , pasti dongkol di hati ( hehe…sabar Om temon dan Pak trubus ).
Jalan yang terbaik adalah tidak terlalu tinggi panjang antenna ,mengingat tempat kerja kita berada di repeater ,yang notabene nya sangat peka untuk rx nya waulaupun dengan HT ber-antenna Helical pun bisa untuk membuka fasilitas di RPU ini.
Kecuali kalo memang biasa untuk direct ke freq lain selain warung kita ( 148.350 mhz ),pasti akan membutuhkan ketinggian panjang yang lumayan .karena semakin tinggi semakin bagus pancar sinyal yang terkirim.
dan yang terakhir adalah kelakuan jammer...
kalo ini yang di sebut musuh yang asik ,...
jammer biasanya dalah rekan kita sendiri yang jahil berusaha mengganggu percakapan kita.hehe...asik juga ada jammer ,bisa tahu besar tidaknya perangkat yang kita miliki ( menurut saya sih )..tapi kembali lagi jammer juga kurang bagus di saat kondisi yang urgent ,membutuhkan clear freq .jadi jangan sering-sering jammer yah teman kalo bisa di kasih spasi yah kalo ngejam...
Ya betul, itulah musuh bebuyutan kaum breaker, gundala sang putra petir dan layang-layang.