Senin, 28 September 2009

part 02 ," keasikan mengejar si jammer"

kegiatan yang mengasik kan adalah mencari sang jammer ,dengan mengunakan fox hunting .
jangan salah telah di siapkan hadiah nya loh,..di sediakan hadiah Rp 1000.000,- untuk siapa saja yang bisa menemukan sang jammer oleh bapak sc01 .
jadi setelah membaca artikel ke part 01 lalu baca yang ini jadi berfikir juga yah,...
sedikit membantu tentang fox hunting,..

Fox hunting merupakan permainan tak umpetnya (hide and seek) dalam dunia Amatir Radio. Kita kenal mobile fox hunting dan walking fox hunting. Prinsipnya sama hanya dalam mobile fox hunting areal yang harus dijelajah jauh lebih luas dari walking fox hunting.
Ketentuan fox hunting sederhana yaitu pemancar yang memancar dalam interval tertentu, harus diteemukan dalam waktu yang cepat.

jadi untukmengatasi sang jammer kita bisa menggunakan perangkat fox hunting dan kerja sama yang solid dari semua anggota 148.350mhz serta simpatisan yang serobit pada fasilitas,.untuk kepentingan bersama juga loh,

mari merakit perangkat fox hunting yang di sett pada input dan output repeater kita
tulisan dari jepara:
Membuat RF gain Radio IC 2N
Masih pada topic Radio Icom IC2N cuma kali ini saya tulis mengenahi cara
membuat RF gain pada radio ic2n ,RF gain sangatlah penting sekali apabila kita gunakan pada saat mengikuti lomba fox hunting,karena saat bertemu signal atau pancaran fox yang sangat besar maka kita harus mengurangi daya recief yang ada di radio kita, dan satu-satunya jalan yaitu menutup recive radio dengan RF Gain


untuk keperluan fox hunting RFgain harus di buat sebudeg mungkin supaya memudahkan mengetahui signal fox apabila sudah sangat dekat dengan pancaran fox
nah untuk teman-teman yang suka mengutak-atik electro cara membuat RFGain sangat gampang sekali dan sederhana banget ,yang perlu kita siapkan cuma potensio ukurannya dari 1kl – 5kl dan kabel skerm (kabel head tape recorder) dan setelah siap semua kita bongkar radionya lalu lihat gambar seperti yang di bawah ini :



inti gambar di atas adalah memutus nilai R100 omh dan menjampernya dengan potensio yg mengarah ke kaki transistor K192 ,sebaiknya potensio di arahkan keluar menggunakan tambahan kabel namun jangan terlalu panjang kabelnya ,ini akan berpengaruh pada ricief radio
setelah semua beres tambahkan juga rankaian (FS) field strenght karena rangkaian ini sangat membantu sekali apa bila RF gain sudah tidak bisa di toleransi lagi karena terdapatkan signal / pacaran yang sangat besar sehingga radio harus di matikan dan secara automatis VU di ambil alih oleh (FS) karena FS bisa bekerja tanpa catu daya , rangkaian bisa di lihat di bawah ini :

PART 01 "kebiasaan buruk atau keasikan? "

hal yang ini harus di baca sebelum ke artikel selanjutnya:
dalam tulisan ini kita akan bicarakan sesuatu hal yang sangat sering kita jumpai di dunia breaker ,...apakah itu??
sesuatu kebiasaan atau penyakit breaker ,yaitu signal jammer / continue dubling .
jammer sendiri adalah proses tx kita saat berbicara , apa namanya jika tidak di jam kan ???...

nah yang di maksud di sini adalah dubling signal secara continue untuk menutupi signal radio lain ,hemm sebuah tindakan yang dapat di bilang sesuatu kebiasan buruk yang mengasik kan,mengapa mengasikkan ?
di karena kan kalo signal jammer/ dubling continue terkait dengan ke-usilan seseorang .
jammer di sebuah repeater bisa pada input atau output repeater tersebut
pernahkan anda melakukan nya?...secara jujur saya sering dubling teman lain di inputnamun tidak continue ( sayang perangkat FINAL mahal ) nah mengapa demikian ,ada kepuasan tersendiri melakukannya .kita bisa mengetahui kemampuan signal perangkat kita terhadap membuka fasilitas tersebut ,.dan efect nya ,...orang lain akan marah-marah karena kesulitan untuk membuka secara sempurna fasilitas dan jika bisa melewati nya kita akan semakin panas ( emosi juga ) hehe,...keasikan yang buruk ...
faktor lain seseorang melakukan dubling signal secara continue
hal lain adalah mungkin anda sedang marah dengan seseorang ..atau cemburu ( HAHAHAHAHA )
dan yang ga jauh gilanya adalah JAHIL!!,...
mau mencoba nya??bebas saja
silahkan jika anda ingin merasakan ke asikan dubling di repeater ,
lebih asik lagi jika kita bisa dubling secara beneran dengan track signal / auto dubling bukan di input repeater,ini sebuah pembuktian sebuah besar nya base station yang anda miliki.

...hati -hati kalo signal jammer/dubling continue di 148.350 mhz ada kucing garok lho,...ntar di cari kalo ketemu di buat tape ,.....




Rabu, 22 Juli 2009

PSU atau switching komputer

MODIFIKASI PSU SWITCHING KOMPUTER

Secara umum switching PSU memiliki 2 pengontrol penting, yaitu OScilator yang digunakan untuk mencuplik arus listrik dan sebagai penentu besarnya tegangan yang dicuplik, biasanya dilakukan oleh sebuah IC TL-494. Dan pengaman arus dan tegangan yang biasanya dilakukan oleh IC LM-339. Untuk PSU CPU pengamanan tegangan biasanya sampai dengan 16V, jadi bila memerlukan keluaran sebesar 13.8V kita tidak memerlukan modifikasi pada modul ini. Namun, bila anda membutuhkan keluaran arus lebih besar dari 18A (masing-masing PSU berbeda), maka modifikasi pada modul ini diperlukan.

Sesuai dengan kebutuhan diatas, maka beberapa poin yang dilakukan modifikasi adalah sebagai berikut. (Ingat pada saat modifikasi selalu lepas catuan dari AC, BAHAYA MAN !!!).
• Pada pin 1 IC TL-494 terdapat 6 buah resistor yang terhubung lansung, yaitu 3 buah resistor paralel ke ground dengan nilai 120K, 56K dan 18k, jangan lakukan perubahan apapun pada ketiga resistor ini. Selain itu ada 3 resistor lagi yang tersisa yaitu 15K terhubung ke output +3.3V, 4k7 ke +5V dan 27K ke +12V. Cabut ketiga resistor tersebut.
• Ganti resistor 27K yang telah dicabut diatas dengan sebuah resistor sebesar 10K dan Trimpot sebesar 20K, tegangan output 13.8V diperoleh pada nilai sekitar 26.6K. Anda dapat melakukan adjusting tegangan keluaran melalui trimpot tersebut.
• Cabut kondensator elektrolit sebesar 1500uF/16V pada keluaran +12V, lalu ganti dengan kapasitor baru dengan kapasitansi dengan tegangan kerja lebih tinggi, misal 35V, 50V, dst. Komponen ini berfungsi sebagai perata arus, jadi makin besar kapasitansinya makin bagus. Gunakan 2 buah secara paralel masing-masing sebesar 3300uF/50V.
• Karena switching PSU membutuhkan adanya arus keluaran yang konstan dioutputnya, maka tambahkan sebuah resistor dengan nilai 100 Ohm/2W paralel dengan kapasitor elektrolit diatas. Hal ini akan memastikan adanya arus konstant sebesar 138mA. Pada kondisi standar, fungsi resistor ini digantikan oleh sebuah kipas/fan 12V yang akan terus berputar selama PSU tersebut ON, namun apa jadinya bila kipas/fun tersebut suatu saat putus, maka PSU anda akan rusak. Jadi keberadaan resistor load ini sangat penting, dalam sebuah switching PSU.
Langkah berikut adalah OPTIONAL:
• Tambahkan sebuah PHI-Filter di output 13.8V untuk mengurangi noise akibat oscilator (PWM) yang digunakan dalam PSU ini. Yaitu dengan 2 buah kondensator keramik masing-masing sebesar 470pf, dan sebuah induktor kira-kira sebesar 100uH.
• Cara membuat induktor, menggunakan sebuah toroid lingkaran dengan diameter sekitar 13mm, dan melilit email dengan diameter 1mm sebanyak 4 lilit.
• Untuk memperkecil noise yang berasal dari jala-jala PLN, anda bisa menambahkan filter tambahan.
ATX Pin Assignment
• Karena hanya output 13.8V saja yang diiginkan, cabut seluruh kabel keluaran PSU standar, ganti
dengan kabel yang sesuai yaitu pada keluaran +12V dan Ground.
• Untuk menghidupkan PSU ini, menggunakan Remote power ON, yaitu dengan menghubungkan port PWR (Kabel warna Hijau) ke Ground (Kabel warna Hitam) . Jadi anda perlu menambahkan kabel dan saklar untuk mengaktifkannya.
• Pasang kembali koneksi kipas/fan pada tempat semula, dan modifikasi telah selesai.
Langkah Tuning ke 13.8V:
• Pasang sebuah AVO Digital, set untuk mengukur tegangan, lalu putar perlahan trimpot sampai anda peroleh tegangan sebesar 13.8V.
• Untuk memastikan tegangan tidak drop pada saat dibebani RIG atau bola lampu 60 watt 12 volt. Lakukan langkah diatas, sampai anda peroleh tegangan yang diinginkan. SELAMAT MENCOBA...!

Atau cara lain modifikasi PSU CPU bisa dilihat tulisan dari OM Cholis disini :


A 13.8V from CPU PSU
September 24, 2008 in Homebrew, Radio Amateur Tags: 13.8V, 13.8V PSU Modification, CPU, DC Power Supply Unit, Modifikasi PSU Komputer, PSU

Mod at Sampler IC
Beberapa waktu yang lalu saya membeli sebuah power supply CPU dengan merk e-PRO 450 Watt dengan harga yang sangat murah Rp.75 Ribu di ITC Bandung. Sesuai dengan spesifikasi, PSU tersebut memiliki 5 jenis output yaitu:

• +3.3V – 21A
• +5V – 30A
• +12V – 18A
• -12V – 0.5A
• +5V – 1.5A
Hasil modifikasi yang saya inginkan adalah +13.8V 15A, sesuai dengan kebutuhan catuan RIG saya pada power maksimum 65 Watt. Dengan asumsi bahwa PS produk lokal biasanya memiliki deviasi spesifikasi, maka saya memprediksi output PS tersebut sekitar 15A saja, 3 Ampere lebih rendah dari spesifikasi yang tertulis, jadi masih cukup untuk mencatu RIG saya.


Mod At Output
Secara umum switching PSU memiliki 2 pengontrol penting, yaitu OScilator yang digunakan untuk mencuplik arus listrik dan sebagai penentu besarnya tegangan yang dicuplik, biasanya dilakukan oleh sebuah IC TL-494. Dan pengaman arus dan tegangan yang biasanya dilakukan oleh IC LM-339. Untuk PSU CPU pengamanan tegangan biasanya sampai dengan 16V, jadi bila memerlukan keluaran sebesar 13.8V kita tidak memerlukan modifikasi pada modul ini. Namun, bila anda membutuhkan keluaran arus lebih besar dari 18A (masing-masing PSU berbeda), maka modifikasi pada modul ini diperlukan.

Modificated CPU PSU
Sesuai dengan kebutuhan saya diatas, maka beberapa poin yang saya lakukan modifikasi adalah sebagai berikut. (Ingat pada saat modifikasi selalu lepas catuan dari AC, BAHAYA MAN !!!).
• Pada pin 1 IC TL-494 terdapat 6 buah resistor yang terhubung lansung, yaitu 3 buah resistor paralel ke ground dengan nilai 120K, 56K dan 18k, jangan lakukan perubahan apapun pada ketiga resistor ini. Selain itu ada 3 resistor lagi yang tersisa yaitu 15K terhubung ke output +3.3V, 4k7 ke +5V dan 27K ke +12V. Cabut ketiga resistor tersebut.
• Ganti resistor 27K yang telah dicabut diatas dengan sebuah resistor sebesar 10K dan Trimpot sebesar 20K, tegangan output 13.8V diperoleh pada nilai sekitar 26.6K. Anda dapat melakukan adjusting tegangan keluaran melalui trimpot tersebut.
• Cabut kondensator elektrolit sebesar 1500uF/16V pada keluaran +12V, lalu ganti dengan kapasitor baru dengan kapasitansi dengan tegangan kerja lebih tinggi, misal 35V, 50V, dst. Komponen ini berfungsi sebagai perata arus, jadi makin besar kapasitansinya makin bagus. Saya menggunakan 2 buah secara paralel masing-masing sebesar 3300uF/50V.
• Karena switching PSU membutuhkan adanya arus keluaran yang konstan dioutputnya, maka tambahkan sebuah resistor dengan nilai 100 Ohm/2W paralel dengan kapasitor elektrolit diatas. Hal ini akan memastikan adanya arus konstant sebesar 138mA. Pada kondisi standar, fungsi resistor ini digantikan oleh sebuah kipas/fan 12V yang akan terus berputar selama PSU tersebut ON, namun apa jadinya bila kipas/fun tersebut suatu saat putus, maka PSU anda akan rusak. Jadi keberadaan resistor load ini sangat penting, dalam sebuah switching PSU.

My CPU PSU

Langkah berikut adalah OPTIONAL:
• Saya menambahkan sebuah PHI-Filter di output 13.8V untuk mengurangi noise akibat oscilator (PWM) yang digunakan dalam PSU ini. Yaitu dengan 2 buah kondensator keramik masing-masing sebesar 470pf, dan sebuah induktor kira-kira sebesar 100uH.
• Cara membuat induktor, saya menggunakan sebuah toroid lingkaran dengan diameter sekitar 13mm, dan melilit email dengan diameter 1mm sebanyak 4 lilit. Rangkaian filter lihat gambar.
• Untuk memperkecil noise yang berasal dari jala-jala PLN, anda bisa menambahkan filter tambahan, namun dalam modifikasi ini saya tidak menambahkannya.

ATX Pin Assignment
• Karena hanya output 13.8V saja yang diiginkan, cabut seluruh kabel keluaran PSU standar, ganti
dengan kabel yang sesuai yaitu pada keluaran +12V dan Ground.
• Untuk menghidupkan PSU ini, menggunakan Remote power ON, yaitu dengan menghubungkan port PWR (Kabel warna Hijau) ke Ground (Kabel warna Hitam) . Jadi anda perlu menambahkan kabel dan saklar untuk mengaktifkannya.
• Pasang kembali koneksi kipas/fan pada tempat semula, dan modifikasi telah selesai.

Inside PSU-1
Langkah Tuning ke 13.8V:

• Pasang sebuah AVO Digital, set untuk mengukur tegangan, lalu putar perlahan trimpot sampai anda peroleh tegangan sebesar 13.8V.
• Untuk memastikan tegangan tidak drop pada saat dibebani RIG. Pasang RIG anda, lalu lakukan langkah diatas, sampai anda peroleh tegangan yang diinginkan.
Saya telah melakukan modifikasi 2 buah PSU dengan tipe sejenis, keduanya memiliki performansi sesuai dengan keinginan saya. Saya telah mencobanya untuk QSO dengan IC-2200H berjam-jam menggunakan hasil modifikasi ini, PSU tetap dingin dan tidak ada tanda-tanda penurunan performansi.

Inside PSU-2
Selamat mencoba, semoga berhasil.

Several days ago I bought a CPU Power supply, which was produced locally with branded of e-PRO 450 Watt. It got it in ITC Bandung with very cheap price, ie. US$7.5. It’s specs are follow:
• +3.3V – 21A
• +5V – 30A
• +12V – 18A
• -12V – 0.5A
• +5V – 1.5A
I would like to modify it into 13.8V 15A, which was suit for my RIG at it’s maximum output power, i.e. 65 Watt. As the local product, I assumed there was some deviation between it’s specs and reality. I predicted, it’s only gave me 12V 15A, or 3 Amp below it’s specs. So that, by modification I would get 13.8V 15A, enough for my RIG.
Generally speaking, a switching PSU has 2 controller. First, oscilator (usually performed by an IC TL-494) for sampling both desired Current and Voltage. Second, a Current & Voltage protector. As far as I know, the CPU PSU will protect the output untill 16V, so we don’t need to modify this modul anyway. But, if you need more current, off course, you need a modification.
Refered to my requirement above, there are several modification points I have done. (Be Carefull … make sure to unplug the AC input during modification … Very DANGEROUS).
• At pin 1 TL-494 there were 6 resistors which were directly connected, they are 3 resistors
paralel to ground, which had values of 120k, 56k and 18k. Leave them as they were. 3 others
which had values of 15K (connected to +3.3V), 4k7 (connected to +5v) and 27k (connected to
+12V). Remove them all.
• Replace the 27k (connected to +12V) with serie of 10K and 20K trimpot. The 13.8V will be
reached at value of about 26.6k. Later, the trimpot will be used to adjust the output level.
• Remove an electrolit capacitor 1500uF/16V on the +12V output, and then replace it with a higher voltage capacitor, such as 35V, 50V, etc. This capacitor roles as a output current smooter, so that, the higher the better. I used parael 2x 3300uF/50V.
• The switching PSU need a little continous current flow on its output, so that, I added a 2W
100 Ohm resistor paralel with the electrolit capacitor above. It will gain a continous current
flow at the out about 138mA. On it’s standar, this function was done by a fun, which always rotate when the PSU ON. But, image when this fun is run-out, the PSU will be broken. The appearance of this resistor is quite important on the switching PSU.
The following step are OPTIONAL
• In order to reduce an unwated noise from the PSU, I added a PHI filter on the output. I used
2x 470pf ceramic condencator and 100uH inductor.
• Inductor was built by winding 4 turns a 1mm copper email into 13mm diameter toroid ferite.
See picture.
• In advance, you can add a AC filter in front of PSU to reduce more unwanted noise from AC line. I didn’t add this filter on my modification.
• Remove all unwanted output cables, remove them by a pair cable as the 13.8V 15A output.
• Since this PSU was using remote power on, add a switch between PWR node (Green Cable) and Ground (Black Cable).
• Re-esammble all components back, and you are ready to tune it.
Tuning to 13.8V Steps
• First, connect a Digital Multitester to the PSU Output. Set it to measure a voltage level. Carefully
turn trimpot until it’s output is around 13.8V.
• In order to make sure it’s output isn’t dropped when loaded, load it with your RIG and retune again until you get a desired output.
I have done modification for 2 CPU PSU, they have performances as I wanted. I have been used them
for hours rag-chewing with my IC-2200H, they were still cool and there were no degradation performance appeared.
Ok, have a nice day …

Selasa, 30 Juni 2009

Map Base Station 835






akan di update data base station rekan2 lainnya silahkan isi di buku tamu nama dan posisi base station anda,....
terima kasih



Rabu, 29 April 2009

rumus panjang antenna dari blog mr win

share dari blog bapak WIn untuk rekan2 yang membaca di webblog 835

tentang rumus panjang antena sbb, rumus panjang gelombang atau yg biasa disebut dengan Lamda adalah :
C/Freq x 0,95
dimana C adalah Kecepatan Rambat Cahaya diruang hampa = 3.10panggkat 8,
atau lebih mudahnya kita tuliskan nilai 300 untuk mempermudah dan menyederhanakan dalam menghitung panjang gelombang, Freq adalah Frequensi kerja yg dimaksud dan nilai 0.95 adalah nilai velocity vaktor dimana kecepatan rambat gelombang elektromagnit tentunya tidak sama pada setiap media, disini dituliskan 0.95 adalah nilai pendekatan cepat rambat pada media logam sebagai pembuat bahan antena..ok..paham rekan ??? misal kita ingin membuat antena 5/8 pada freq 100 mhz, begini penjabaran rumusnya 300/100 = 3 berarti panjang gelombang yg kita peroleh adalah 3 meter, kemudian kita kalikan 3x0.95 maka kita peroleh nilai 2.85 meter, inilah acuan yg akan kita kalikan 5/8, jadi 2.85x5/8 =1.781 meter. mudah bukan...????? rumus ini berlaku untuk semua jenis antena, misal 1/2, 5/8, 1/4, 3/4, 5/8 dsb. Adapun diwaktu tuning atau seting antena yg sudah jadi sebaiknya jangan terlalu memendekkan atau memanjangkan antena walaupun antena bisa di adjust sampai beberapa cm, harus diingat panjang suatu antena harus tetap mengacu pada rumus, ini sangat penting dan vital, mungkin adjust antena cuma ada teloransi lebih kurang 1,5 cm saja, kalaupun belum didapatkan SWR yg rendah sebaiknya cek bagaian loading atau di tap ulang sampai mendapatkan SWR minimal..... ok kawan selamat berkarya..........


nah kalo untuk 151.850 ? seperti apa menghitungnya?
jika c/f x 0,95
maka c adalah 300 ( kecepatan rambat cahaya di ruang hampa )
dan f = 151 karena kita bermain di input 151.850
maka di peroleh hitungan:
300/151 x 0.95 = 1.8874172185430463576158940397351 atau kita ringkas : 1.89 meter
jadi inilah acuan yang kita kalikan 5/8 . jadi 1.89x5/8 = 1.18125 meter per stub nya



dan jangan lupa bahan dasar antenna juga menjadi pengaruh bagus tidaknya pancaran..
silahkan mencoba...
to mario bisa di coba di larsennya juga loh....

Jumat, 20 Maret 2009

Build A 10 Amp 13.8 Volt Power Supply

Just like other commercial units, this circuit uses the LM723 IC which gives us excellent voltage regulation. The circuit uses 3 pass transistors which must be heat sinked. Resistor R9 allows the fine tuning of the voltage to exactly 13.8 volts and the resistor network formed by resistors R4 through R7 controls the current limiting. The LM723 limits the current when the voltage drop across R5 approaches .7 volts. To reduce costs, most commercial units rely on the HFE of the pass transistors to determine the current limiting. The fault in that system is that the HFE of the pass transistors actually increases when the transistors heat up and risks a thermal runaway condition causing a possible failure of the pass transistors. Because this circuit samples the collector current of the pass transistors, thermal runaway is not a problem in this circuit making it a much more reliable power supply.
The only adjustment required is setting R9 to the desired output voltage of anywhere between 10 and 14 volts. You may use a front panel mounted 1K potentiometer for this purpose if desired. Resistor R1 only enhances temperature stability and can be eliminated if desired by connecting pins 5 and 6 of IC-1 together. Although it really isn't needed due to the type of current limiting circuit used, over voltage protection can be added to the circuit by connecting the circuit of Figure 2 to Vout. The only way over voltage could occur is if transistors Q2 or Q3 were to fail with a collector to emitter short. Although collector to emitter shorts do happen, it is more much more likely that the transistors will open up when they fail. I actually tested this and purposely destroyed several 2N3055's by shorting the emitters to ground. In all cases the transistors opened up and no collector to emitter short occurred in any transistor. In any event, the optional circuit in Figure 2 will give you that extra peace of mind when a very expensive radio is used with the power supply.
The circuit in Figure 2 senses when the voltage exceeds 15 volts and causes the zener diode to conduct. When the zener diode conducts, the gate of the SCR is turned on and causes the SCR to short which blows the 15 amp fuse and shuts off the output voltage. A 2N6399 was used for the SCR in the prototype but any suitable SCR can be used. While over voltage protection is a good idea, it should not be considered a substitute for large heat sinks. I personally feel the best protection from over voltage is the use of large heat sinks and a reliable current limiting circuit. Be sure to use large heat sinks along with heat sink grease for the 2N3055 transistors.
I have used this power supply in my shack for several months on all kinds of transceivers from HF, VHF to UHF with excellent results and absolutely no hum. This power supply will be a welcome addition to your shack and will greatly enhance your knowledge of power supplies.


Parts List
R1 : 1.5K ¼ Watt Resistor (optional, tie pins 6 & 5 of IC1 together if not used.)
R2,R3 : 0.1 Ohm 10 Watt Resistor (Tech America 900-1002)
R4 : 270 Ohm ¼ Watt Resistor
R5 : 680 Ohm ¼ Watt Resistor
R6,R7 : 0.15 Ohm 10 Watt Resistor (Tech America 900-1006)
R8 : 2.7K ¼ Watt Resistor
R9 : 1K Trimmer Potentiometer (RS271-280)
R10 : 3.3K ¼ Watt Resistor
C1,C2,C3,C4 : 4700 Microfarad Electrolytic Capacitor 35 Volt (observe polarity)
C5 : 100 Picofarad Ceramic Disk Capacitor
C6 : 1000 Microfarad Electrolytic Capacitor 25 Volt (observe polarity)
IC1 : LM723 (RS276-1740) Voltage Regulator IC. Socket is recommended.
Q1 : TIP3055T (RS276-2020) NPN Transistor (TO-220 Heat Sink Required)
Q2,Q3 : 2N3055 (RS276-2041) NPN Transistor (Large TO-3 Heat Sink Required)
S1 : Any SPST Toggle Switch
F1 : 3 Amp Fast Blow Fuse
D1-D4 : Full Wave Bridge Rectifier (RS276-1185)
T1 : 18 Volt, 10 Amp Transformer Hammond #165S18 (Digi-Key HM538-ND)









Kamis, 19 Maret 2009

2 Meter Collinear J Pole Antenna Project





Pembuatan Antena ini tidaklah sulit, karena hanya terdiri dari beberapa potong Pipa PVC sebagai penopang dari Element Antena yang terbuat dari pipa Aluminium dia. 3/8".Komponen lain yang berfungsi sebagai penyambung antara element dengan phasing inverted menggunakan Elbow yang sesuai dengan ukuran Pipa.Karena Antena ini cukup panjang, maka sengaja di bagian tengah dipasang " T " socket sebagai dudukan horizontal bracing ke Tower.. hal ini dimaksudkan agar Antena cukup rigid ketika ditiup angin cukup kencang.



FORMULA FOR CALCULATION OF SECTION LENGTHS

Longest bottom Section 8424/freqmhz = inches

Top Section and other sections 5616/freqmhz = inches

Matching Section 2808/freqmhz = inches


EXAMPLE:146mhz

Center frequencyLongest section 8424 / 146 = 57.69 inches

Top section and others 5616 / 146 = 38.45
inchesMatching 2808 / 146 = 19.23 inches






silahkan mencoba,...lumayan lho * 8db

radio Rig 2m band favorite

sedikit bahasan tentang rig 2m band favorite
kita mulai dengan Product Kenwood
KENWOOD TR-9130
VHF (Very High Frequency) transceiver.
Perangkat tua ini mempunyai kelebihan, yaitu RF gain.
RF gain biasanya berguna untuk menyaring sinyal-sinyal yang mengganggu.

RF gain lebih khusus dipergunakan jika antenna yang kita pakai merupakan Yagi Antenna alias antena pengarah. Dimana dengan RF gain kita bisa lebih mengfokus dan mengetahui arah titik asal sumber sinyal radio dari sebuah perangkat komunikasi radio.

Selain RF gain dengan memakai RF Modul original-nya M-57727 Mitsubishi, perangkat ini dapat dipakai berkomunikasi pada USB, LSB, SSB dan CW. M-57727 ini sekarang sangat jarang dijumpai. Informasi terakhir, jika benar bahwa dengan memakai RF Modul lain yang tentunya harus dimodifikasi, maka semua akan berfungsi seperti jika menggunakan M-57727.

Bentuk fisik lumayan besar, tetapi tetap asik jika ditempatkan di mobil.
Power Output 5 watt untuk Low Power, 30 watt untuk High Power adjustable.
Lebar frekwensi yang tidak cukup lebar untuk masa sekarang, cocok untuk band amateur.
Masih diminati sampai sekarang, walau sudah tidak diproduksi sejak tahun 90-an.


kenwood TR 9130



next Radio
kenwood tm 201A dan 201B

tm 261a

tm 271a

Rabu, 11 Maret 2009

percakapan milis ngemacth Kabel

Dari diskusi milis ICB moga bermanfaat :

ada tip and trik gak ya untuk memilih coax kabel yang bagus, (sejenis RG8), kemudian gimana cara mach line coax pada suatu frekuensi misal 143.550Mhz, bisa dihitung gak ya mach impedansinya dari panjang kabelnya yang digunakan, soalnya ada teman yang mach antena pake potong-potong kabel, sampe habis -+ 5meter, dari panjang sebelumnya
mohon bantuannya dan pencerahannya
salam jefri_,_._,___
----------------------------------------------------------------------------
Mungkin ini sharing aja, tolong dikoreksi jika saya salah
(CMIIW).

Kabel jenis RG8 yang bagus antara lain Merk Belden seri
9913, 9914.
Merk Times LMR400/ LR400, D8, Belden Ericsson RG8 dll.

Inner tunggal (solid), serabut rapat).

Untuk ngitung panjang kabel harus dikeetahui dulu Velocity
Factor masing-masing kabel, misalnya 9913=84% (lihat di
site nya Belden).

Untuk Freq 143.55 Mhz rumusnya >> 300/143,55*0,84/2 >>=
87,77cm (setengah Lambda).

Kalikan dengan angka ganjil sehingga panjang nya sesuai
dengan kabel yang ada.

misalnya kabel yang ada 30 meter, maka 30/0,8777=34 maka
ganjil terdekat adalah 33.

potong kabel pada panjang 87,77cm*33=28,96 cm.

selamat mencoba.

sekali lagi jika salah mohon maaf.

soel

————–------------------------------------------------------------------

Ass,
Mungkin ini bisa membantu, saya kalo ngematch kabel koax, cara nya
kurang lebih begini :
Kita siapkan dummy load 50 Ohm yang wattnya agak gede ( sesuai atau
diatas max pancaran Transmitter), lalu kita bagi pancarannya dengan
memakai conector “T” yang satu ke kabel koax, yang satu lagi ke
Dummy-load sementara yang ujung satu lagi ke Transmitter tentunya
sebelum masuk ke Transmitter kita pasang SWR meter, panjang kabel
dimana kita mau maen juga ada hitung**annya ( nah tuh mas Samsul
Hady Hanafi dah ngejelasinnya ), nah setelah semua terangkai, ingat
ujung kabel koax yang panjangnya sekian meter itu biarkan tampa
dipasang konector dan jangan digulung, biarkan tergeletak menjulur,
lalu coba hidupkan Transmitter pada Freq. yang kita inginkan,
selanjutnya silahkan pencet PTT TRX, kalo SWRnya tinggi potong tuh
ujung kabel koax, cari sampai SWR terkecil, memotongnya jangan
terlalu panjang cukup 3-5 cm saja, kalo sudah diketemukan SWR
terkecil itulah impedansi kabel yang lebih kurangnya 50 Ohm pada
frek transmit yang kita bekerja.
Ini adalah cara yang lajim dan tradisional kami pake di kantor
sewaktu kami bertuga di Banda Aceh dulu sewaktu komunikasi telegram
( morse ) masih memakai HF ( gak make rumus karena kabel koax lokal
gak ada yang standart )
Untuk tahap memasang antenna juga ada tahap**an nya memang agak
lama dan ribet tapi hasilnya barangkali bisa agak lebih baik dari
yang laen, tapi nanti aja kita sambung lagi yah…..
Maaf kalo ini kesannya agak menggurui,

——----------------------------------------------------------------------------------

Mungkin cara ini pun bisa jadi acuan :
Nah untuk menentukan panjang Feeder Antena ( Coaxial ) adalah
sebagai
berikut :

I. Tentukan dahulu kira-kira berapa panjang Feeder Antena (Coaxial)
dari Pesawat anda hingga ke connector antenna diatas tower/tiang
antenna di tempat anda ( katakanlah kurang lebih 12 s/d 14 mtr ).

II. Setelah itu hitung panjang Feeder Antenna (Coaxial)
sesungguhnya,
dengan menggunakan rumus sbb. :
n = 5/8 x lamda
dimana untuk mencari “lamda” adalah sbb. :
11,811/freq (tx) x 2541

III. Maka panjang Feeder Antenna (Coaxial) sesungguhnya adalah :
3 x n atau 5 x n …dan seterusnya, dimana 3, 5
atau 7 dst. adalh angka ganjil.
Contoh :
Panjang Feeder dari TRX ke antenna ditiang, kurang lebih 13 mtr.
Frekuensi TRX adalah : 143.255 Mhz.
Maka panjang Feeder antenna (coaxial) sesungguhnya adalah :
l = 11,811/143,255 x 2541 = 209,4988
n = 5/8 x 209,4988 = 130,9368
130,9368 / 100 = 1,3094
L feeder adalah : 1,3094 x 13 mtr = 17,0218 mtr.
Bila terlalu panjang : 1,3094 x 11 mtr = 14,4030 mtr
Masih terlalu panjang : 1,3094 x 9 mtr = 11,7843 mtr
Hal ini juga berlaku untuk Band HF.
Gimana …. ? pusing juga yah…..?
dan maaf juga kalo salah, Kang Cholis ( JZ10CHV )di Bandung, tulung
dong di dikoreksi……
Tengkiu

----------------------------------------------------------------

apa cara Frekuensi itu beresonansi di kabel sama persis dengan antena ? sehingga rumus elektrikalnya sama dengan antena,

Semakin panjang kabel seharusnya yg naik adalah faktor loss , jika relekted besar yg menaikan nilai swr bukankah itu problem antenna bukan problem pada kabel, bukankah pada kabel ada yg namanya skin efek ,yaitu jika kabel kita potong tepat pada sinus tertinggi maka di SWR meter akan menunjukkan SWR tinggi, sehingga kabel kita potong , jika kita potong tepat pada sinus terendah maka swr akan rendah, begitu seterusnya jika kabel kita potong potong polanya akan mengikuti gelombang sinus ini yg disebut skin efek yg rumus posisi sinus terendah & tertingginya di email oleh om Yogi

Untuk mencari nilai SWR terendah ,bukankah lebih baik menyesuaikan panjang fisik antenna terhadap frekuensi kerjanya dari pada ditipu oleh yg namanya skin efek yg mengharuskan memotong motong kabel, sehingga berapa pun panjang kabel anda tetap bisa membuat antenna dengan SWR terendah,hubungannya kabel pada transmision line hanya lossis atau efisien

Mohon maaf jika kurang sependapat ,dan tolong koreksinya

salam

-------------------------------------------------------------------------------------

JZ10FNM nggak salah juga, tambahan dari temen saya, bahwa
untuk antenna jenis tertentu macam Telex hygain (v2R)
memotong motong kabel atau ngitung panjang kabel tidak
efektif, (efektifnya manjang dan mendekin antenna) .

namun akan sangat berpengaruh jika yang dipasang adalah
antenna yagi array.

berita lain dari detiknet / detik dot net

Ngebrik Lewat HT Terdengar di Ponsel
Ardhi Suryadhi -
Jakarta - Radio dua arah handy-talkie (HT) identik dengan teknologi kuno dibandingkan ponsel. Namun kini ngebrik lewat HT juga bisa nyambung ke ponsel.Hal itu bisa dilakukan dengan menerapkan teknologi dari Cisco Systems yang bernama IPICS,
singkatan dari IP Interoperability Collaboration System 2.0.
IPICS mengintegrasikan perangkat HT, PSTN (telepon tetap), ponsel, IP Phone (VoIP), serta komputer dalam satu jaringan berbasis internet. Menurut Irfan Setiaputra, Managing Director Cisco Systems Indonesia, solusi ini dikembangkan karena melihat posisi HT yang tidak bisa dibuang dan tergantikan oleh perangkat lain. "Namun persoalannya, HT sulit berkomunikasi dengan perangkat seperti ponsel dan lainnya," ujar Irfan saat konferensi pers CIsco di Hotel ShangriLa, Jakarta, Rabu (4/4/2007). Selama ini HT hanya digunakan untuk berkomunikasi pada frekuensi yang sama dan dengan cakupan yang terbatas. Irfan berharap dengan ini keterbatasan itu dapat dihilangkan.
Sekilas Cara Kerja IPICSSolusi IPICS terdiri dari piranti lunak dan perangkat keras (server IPICS).
Server tersebut kemudian disambungkan ke router yang menuju koneksi internet. Perangkat HT kemudian berkomunikasi dengan server melalui frekuensi seperti biasa. Server itu yang kemudian bisa menyambungkan HT dengan jalur telekomunikasi lain. Semua komunikasi HT via IPICS beroperasi layaknya menggunakan HT, artinya untuk berbicara harus bergantian dengan menekan tombol tertentu. Untuk komunikasi dengan ponsel atau telepon tetap harus diawali oleh ponsel atau telepon tetap,
kemudian tombol 1 dan 2 pada ponsel atau telepon akan berfungsi sebagai tombol bicara dan mendengarkan. Soal biaya, untuk panggilan ke jalur ponsel atau telepon tetap dikenakan biaya normal, termasuk biaya pulsa lokal atau interlokal.
Sedangkan untuk panggilan dari HT ke komputer atau telepon Voice over Internet Protocol (VoIP) tidak akan dikenai biaya tambahan. Tak MurahUntuk bisa mengimplementasikan IPICS, perusahaan atau institusi perlu merogok kocek cukup dalam. Sebagai gambaran,
untuk satu solusi standar IPICS membutuhkan biaya US$ 55.000, termasuk semua perangkat yang dibutuhkan dan piranti lunaknya. Menurut Irfan, Cisco adalah yang pertama untuk menghadirkan teknologi seperti ini. Budi Santoso Sutanto, Cross Industry Director Cisco Systems Indonesia, mengatakan teknologi ini cocok untuk sektor pemerintahan seperti Kepolisian dan Militer, serta industri pertambangan dan perminyakan. Pasalnya, ujar Budi, pekerjaan keseharian mereka mencakup area yang sangat luas dan membutuhkan jalur komunikasi dengan perangkat apapun.


jadi perkembangan dunia brek-breakan semakin pesat yah

kumpulan IDE ngebrik

just ide saja ,...bisa di pakai untuk anak2 nih ,jadi bukan motor saja yang bisa terinstall rakom.BMX pun bisa di gunakan ,...hanya menggunakan Ht bisa deh masuk fasilitas *835 *sambil keliling perumahan ,...boleh di coba nih..

menggunakan HT

xtra mic ,...tergantung dari kreatifitas kita masing2 yah..


antenna larsen terpasan di belakang ,....



silahkan mencoba ide ini...
author "honda tiger club"


Selasa, 10 Maret 2009

just another pict for fun and another day ...

























Live another day
Climb a little higherFind another reason to stay
Ashes in your handsMercy in your eyesIf you're
searching for a silent sky...
You won't find it hereLook another wayYou won't find it hereSo die another day
The coldness of his wordsThe message in his silence,
'Face the candle to the wind...
'This distance in my voiceIsn't leaving you a choiceSo if you're looking for a time to run away...
You won't find it hereLook another way
You won't find it hereSo try another day
They took pictures of our dreamsRan to hide behind the stairsAnd said maybe when it's right for you,
they'll fallBut if they don't come downResist the need to pull them inAnd throw them awayBetter to save the mysteryThan surrender to the secretYou won't find it hereLook another wayYou won't find it hereSo try another day
John Petrucci

Jumat, 06 Maret 2009

KEBERSAMAAN DIUDARA TERBAWA KEDARAT


aYAH sELO,mAT cOBRA,mEME,oTONG,Om Habib ,EGA,,jELITA.






Santai di KENYA ( Kenjeran Nyaman)




Jumpa Darat,kami hadir...kami bersalam..bersapa..berbagi tawa...inilah Station Club 835 DIRGANTARA yang senantiasa mengutamakan kesantunan dalam bertutur kesopanan bersapa.baik itu di darat,laut maupun udara...Station Club 835 DIRGANTARA selalu setia menemani anda dikala beraktifitas....atau dikala sendiripun kami selalu ada untuk anda...

WelcomE